Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi bagi yang membacanya di pagi hari
Selamat siang bagi yang membacanya di siang hari
Selamat sore bagi yang membacanya di sore hari
Selamat malam bagi yang membacanya di malam hari
Kali ini kita akan membahas Ukuran Kemiringan dan Kecembungan
UKURAN KEMIRINGAN DAN KECEMBUNGAN
A. Model Populasi
Untuk mendapatkan gambaran tentang sebaran data, tabel
sebaran frekuensi, histogram, atau poligon frekuensi merupakan alat bantu yang
sering digunakan. Histogram merupakan diagram balok yang dibuat berdasarkan
tabel sebaran frekuensi, dan dapat digunakan oleh garis patah-patah yang
disebut poligon frekuensi. Lengkungan halus yang bentuknya secocok mungkin
dengan poligon ini disebut kurva frekuensi. Jika semua data dalam populasi
dapat dikumpulkan lalu digambarkan kurva frekuensinya, dan akhirnya digambarkan
kurva frekuensinya, kurva ini dapat menjelaskan sifat atau ciri populasi. Model
populasi dapat dituangkan dalam bentuk persamaan matematis. Jadi, model dapat
dinyatakan dalam berbagai bentuk, tergantung pada aspek mana yang diperhatikan.
1. model normal yang sebenarnya akan lebih tepat digambarkan berdasarkan
persamaan matematiknya. Bentuk model normal selalu simetrik dan mempunyai
sebuah puncak. Kurva dengan sebuah puncak disebut unimodal.
2. model simetris yang memiliki satu puncak (unimodal). perhatikan bahwa model normal selalu simetris tetapi tidak sebaliknya karena yang simetris belum tentu normal.
3. model positif menggambarkan bahwa terdapat sedikit gejala yang bernilai semakin besar. kurva model positif ini ekornya memanjang ke sebelah kanan.
4. model negatif menunjukkan bahwa terdapat sedikit gejala yang bernilai makin kecil. kurva model negatif ini ekornya memanjang ke sebelah kiri.
5. model J ini biasanya banyak terdapat dalam dunia ekonomi, industri, dan fisika yang dapat menggambarkan data yang cenderung menanjak secara drastis. Kurva model J terbalik menggambarkan sebaliknya, yaitu dari data yang sangat tinggi turun secara drastis kemudian sedikit demi sedikit menanjak lagi.
6. Model bentuk U menggambarkan mula-mula terdapat gejala bernilai kecil,
kemudian menurun sementara gejala bernilai besar dan akhirnya menaik
lagi untuk nilai gejala yang makin besar.
Ukuran kemiringan adalah ukuran yang
menyatakan sebuah
model distribusi yang
mempunyai kemiringan tertentu. Apabila diketahui besarnya nilai ukuran ini maka dapat diketahui pula bagaimana
model distribusinya, apakah distribusi itu simetrik, positif, atau negatif. Ada dua macam ukuran kemiringan yang diperkenalkan yaitu ukuran kemiringan Pearson dan ukuran kemiringan Bowley.
1. Ukuran Kemiringan Pearson
-
ukuran ini memberitahukan arah dan tingkat kemiringan distribusi data.
kita perlu ketahui bahwa pada distribusi yang simetris, rata-rata,
median,dan modus berimpi, semakin jauh nilai rata-rata dari modus,
semakin tidak simetris atau semakin miring distribusi data. jarak antara
rata-rata dan modus merupakan dasar untuk ukuran kemiringan yang
digunakan oleh Pearson. sesuai dengan rumusan empiris dari pearson, jarak antara rata-rata dan modus dalam distribusi yang kemiringannya moderat adalah tiga kali jarak antara rata-rata dan median
untuk mendapatkan koefisien kemiringan Pearson,kita membagi jarak antara rata-rata dan modus dengan simpangan baku
-
kemudian dalam distribusi yang kemiringan moderat, kita peroleh hubungan
empiris dari Pearson, dari hubungan ini diperoleh rumus empiris yang
disebut koefisien kemriringan Pearson tipe kedua yang dilambangkan
dengan Kmp2 dan dihitung dengan rumus
-
ukuran kemiringan juga dapat dinyatakan dalam bentuk kuartil. dalam
distribusi simetris, K1 dan K3 mempunyai jarak yang sama dari median.
jika K1 lebih jauh dari median dibandingkan dengan K3, kemiringan yang
diperoleh adalah kemiringan negatif, begitupun sebaliknya
ukuran kemiringanBowley mempunyai nilai maksimum +1 dan maksimum -1, dan dalam hal ini 0,1 dapat dianggap miring moderat dan 0,3 sangat miring, ukuran kemiringan bowley digunakan apabila kita memberi perhatian pada ukuran lokasi. jadi, metode ini bermanfaat apabila distribusi berujung terbuka(open-end) atau ada nilai-nilai ekstrim
Koefisien keruncingan atau koefisien
kurtosis dilambangkan dengan a4 (alpha 4).
Jika hasil perhitungan koefisien
keruncingan diperoleh :
1) Nilai lebih kecil dari 3, maka
distribusinya adalah distribusi pletikurtik
2) Nilai lebih besar dari 3, maka
distibusinya adalah distribusi leptokurtik
3) Nilai yang sama dengan 3, maka
distribusinya adalah distribusi mesokurtik
Untuk mencari nilai koefisien
keruncingan, dibedakan antara data tunggal dan data kelompok.
Untuk data tunggal
Untuk data kelompok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar