Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi bagi yang membacanya di pagi hari
Selamat siang bagi yang membacanya di siang hari
Selamat sore bagi yang membacanya di sore hari
Selamat malam bagi yang membacanya di malam hari
Kali ini kita akan membahas Turunan dan Integral
TURUNAN
Menurut Herakleitos seorang filsuf Yunani kuno dia
mengatakan “hal yang paling mendasar, yang paling esensial yaitu adanya
perubahan”.
Misalnya seseorang lima tahun yang lalu dengan tahun
sekarang itu pasti mengalami perubahan. Namun dalam sains perubahan sekaligus
ada pola-pola yang konstan yaitu hukum alam yang telah Tuhan tetapkan di alam
semesta yang bisa kita pelajari.
Misalkan ada grafik seperti di bawah ini
Jika kita mencari gradien diatas, maka kita perlu membuat garis lurus dari titik (x,f(x)) ke titik (x+Δ x) dan akan menjadi
Untuk mencari kemiringan, kita menggunakan rumus depan/samping
Karena rumus diatas cuma berlaku
pada garis lurus antara titik (x,f(x)) dengan (x+∆x),
maka kita akan memperdekat jaraknya seperti di bawah ini
Maka ini akan terlihat lurus. Lalu bagaimana jika kita
membuat banyak titik di grafik tersebut sehingga akan memiliki banyak gradien
atau kemiringan seperti dibawah ini
Maka diferensial itu sebenarnya
mencari kelajuan daripada perubahan dari Y terhadap X
contoh:
Dan
jika kita menurunkan setiap sifat umum suatu soal, maka kita akan dapat turunan
umum seperti:
Untuk
fungsi trigonometri
Misalkan
y= sin x
Dan
jika kita menurunkan setiap sifat umum suatu soal trigonometri, maka kita akan
dapat turunan umum seperti:
Turunan fungsi (operasi aljabar fungsi)
Contoh:
untuk memudahkan kita mengingat turunan dari perkalian 2 fungsi TURUNAN FUNGSI PERTAMA DIKALI FUNGSI KEDUA (TIDAK DILAKUKAN PENURUNAN) + FUNGSI PERTAMA (TIDAK DILAKUKAN PENURUNAN) DIKALI TURUNAN FUNGSI KEDUA
contoh:
INTEGRAL
Secara
mudah integral dapat diartikan sebagai kebalikan dari differensial atau
turunan. Lambang integral adalah ∫. Integral dari suatu fungsi misalnya F(x)= ∫f(x)dx memiliki tujuan untuk menghitung
luas daerah dibawah kurva. Jadi jika ada suatu daerah yang memiliki bentuk yang
rumit yang tidak memiliki rumus untuk mencari luas daerah seperti yang
dipelajari dalam geometri, kita bisa mencari luas daerah tersebut menggunakan
integral.
Di
pembahasan sebelumnya yaitu turunan, kita sudah tau bahwa jika
Dari beberapa contoh diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa rumus integral yaitu:
Karena gambar diatas memiliki bentuk
segiempat karena ΔX nya memiliki jarak yang sangat kecil, maka:
Contoh
pembuktian:
Jika
dihitung berdasarkan rumus luas trapesium, maka:
Jika
dihitung berdasarkan rumus luas trapesium, maka:
Contoh soal:
sifat-sifat
dari operasi integral
rumus dasar integral
CONTOH SOAL
JAWAB:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar